Mapahim Kehidupan
Manage episode 348902203 series 3173911
Mafahim Kehidupan Oleh : Apen Mulyana Jangan pernah berpikir bisa membahagiakan semua orang jika menghargai diri sendiri saja belum mampu. Jangan pernah berharap orang lain berkata jujur, jika jujur kepada diri sendiri saja belum mampu. Dalam sebuah ceramah K.H Abdullah Gymnastiar atau yang sering disapa Aa Gym menjelaskan bahwa tidak ada yang namanya taubat nasuha sebelum manusia itu mampu jujur kepada diri sendiri. Jujur dan menerima bahwa dirinya memiliki banyak dosa dan kekurangan. Selama manusia itu masih menyangkal bahwa kebenaran adalah hak prerogatip dirinya, maka bisa dipastikan bahwa ia tidak akan menemukan kebenaran dalam versi aslinya. Menurut saya kebenaran itu ada tiga versi. Kebenaran menurut saya, kebenaran menurut kamu dan kebenaran menurut versi sebenarnya. Sayangngnya kita tidak mampu melihat fakta secara menyeluruh. Seringkali kita terlena dengan kebenaran menurut versi sendiri sehingga lupa bahwa ada kebenaran dari pihak lawan bicara kita. Saya pernah berbincang dengan seorang teman yang bertugas sebagai call center aduan gawat darurat disebuah daerah. Banyak aduan yang masuk, bukan hanya tentang perampokan atau penculikan. Justru aduan paling banyak adalah tentang kekerasan dalam rumah tangga. Hal ini sangat menarik perhatian saya, kok bisa dua orang saling mencintai berlaku saling menyakiti pada saat yang berbeda. Menariknya lagi kejadian seperti ini meningkat jumlahnya Ketika terjadi libur panjang. Kejadiannya berpariasi, ada yang merasa bosan karena terlalu lama bersama lebih dari 2x24 jam sehingga potensi konflik dan ego pribadi tidak dapat ditekan dan keduanya bersikeras merasa bahwa dirinya yang paling benar. Saya masih ingat ketika seorang adik bercerita kepada saya bahwa orang tua mereka bertengkar hebat setelah pulang liburan dari luar negeri. Liburan keluarga mereka menjadi liburan paling mengerikan karena diisi oleh percekcokan ayah dan ibunya yang tidak pernah sepakat tentang makanan yang akan dimakan hari itu dan pilihan tempat wisata yang akan dikunjungi dipagi atau sore hari. Kedua orang tuanya bekerja setiap hari bahkan kadang diakhir pekan mereka tetap bekerja. Hingga akhirnya muncul sebuah ide untuk liburan bersama. Termasuk mengajak anak kesangan. Tapi liburan mereka berakhir dengan pertengkaran hebat akibat tidak pernah mau melihat sisi kebenaran dari pihak lain. Yang benar hanya dirinya sendiri, dan pemikirannya sendiri. Mungkin mereka tidak pernah melihat satu sama lain selama menjalin hubungan rumah tangga karena waktunya habis untuk memikirkan pekerjaan. Bertemu dimalam hari dengan tenaga sisa membuat mereka malas untuk saling menyapa, berargumen dan mempertahankan ego. Tapi saat selalu bersama dalam waktu yang lama mereka sama-sama tidak dapat membendung untuk merasa diri paling benar. Apakah ini terjadi pada hubungan yang lebih luas? Menurut saya iya. Bagi saya menjalin hubungan dengan orang lain ibarat menyalakan api dengan dua buah tongkat. Kita harus menjaganya tetap menyala untuk memberikan kehangatan. Tongkat itu harus agak sedikit berjarak tapi tidak terlalu berjauhan. Bahkan jika terlalu dekatpun biasanya api akan lebih mudah mati. Rosullulloh pun mengajarkan hal yang sama bahwa cinta dan benci hanya boleh sekedarnya saja. Cintailah orang yang kamu cinta sekedarnya saja, sebab boleh jadi yang hari ini paling kamu cinta, besok menjadi orang yang paling kamu benci. Bencilah orang yang kamu benci sekedarnya saja, sebab boleh jadi yang hari ini paling kamu benci, besok menjadi orang yang paling kamu cintai. Biasanya pemikiran kita berubah ketika mau menempatkan perasaan atau pemikiran pada sudut pandang orang lain.
20 епізодів